PLN mendukung program PLTS ini karena kebijakan terkait PLTS, resmi dari pemerintah yang diatur dibawah naungan Kementrian ESDM.

PLN dan PLTS bekerja secara bersamaan. Hasil produksi PLTS Atap mengurangi pemakaian listrik PLN di siang hari dengan system sinkronisasi antara listrik dari PLN dan listrik dari PLTS Atap.

PLTS Atap menghasilkan listrik rata-rata dari jam 06.00-18.00, dengan energi yang dihasilkan berbeda – beda sesuai intensitas cahaya matahari.

Sistem PLTS Atap on-grid ikut mati karena bekerja bersamaan dan membutuhkan tegangan listrik PLN sebagai nilai referensi. Namun dengan sytem PLTS Atap Hybrid, pelanggan masih dapat menikmati listrik yang disimpan dari baterai.

Secara teknis bisa saja, bila memilih sytem PLTS off-grid atau PLTS Hybrid. Baterai digunakan untuk menyimpan kelebihan energi listrik yang dihasilkan dari panel surya di siang hari untuk dapat digunakan pada malam hari.
Selain itu, baterai digunakan sebagai back up apabila terjadi pemadaman listrik PLN.

Inverter yang digunakan pada system PLTS Atap akan menyesuaikan outputnya agar sesuai dengan listrik PLN dan mendahulukan listrik dari PLTS Atap.

Inverter yang kami gunakan sudah sesuai dengan system listrik PLN, yang bekerja secara sinkron dengan jaringan PLN. Bila terjadi masalah-misalnya PLN padam, system PLTS Atap oomatis juga akan mati demi keamanan.

Tidak. Karena ada banyak metode pemasangan yang menyesuaikan dengan jenis atap, seperti atap miring, atau DAK, yang tentunya tidak akan merusak atap.

PLTS Atap setidaknya dapat menghasilkan sekitar 25-30% dari konsumsi listrik Anda saat ini, bahkan lebih bisa sampai 50%, bergantung pada profil beban, area atap yang tersedia dan intensitas cahaya matahari di lokasi Anda. Artinya, bisa menghemat sampai dengan 50% dari total tagihan listrik Anda.

Untuk solar panel dengan pemasangan dengan kemiringan tertentu, tidak perlu ada perawatan khusus selain memastikan saja permukaan solar panel tetap bersih. Performa solar panel dijamin sampai 25 tahun/lebih. Bila anda mengambil skema PPS (Power Purchase Scheme), maka biaya perawatan selama kontrak berlangsung menjadi tanggung jawab penuh PT. Prima Khatulistiwa Sinergi.